Rabu, 27 Januari 2010

...dan mari kita lebih menghargai Tuhan.

Baru-baru ini saya membaca tulisan teman yang menjelaskan pendapatnya soal larangan menyabut nama Tuhan dengan sembarangan. Isinya sederhana tapi sangat nyelekit dan berhasil membuat saya berpikir tentang hal ini.

Kalau boleh jujur kita, manusia, sering banget dengan mudahnya ngucapin nama Tuhan. Yaaa…. coba inget-inget’lah. Kalau kata teman saya, dikit-dikit bilang “Ya Tuhan, Ya Robbi, Ya Allah, My God, My Lord…” dan sebagainya. Bahkan kalau kita ingat-ingat lagi, banyak juga orang yang ngomong “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar!” waktu lagi menganiaya orang lain.
Buset dah….kalau dipikir-pikir gampang banget kita nyebut nama Tuhan! Padahal coba deh buka lagi kitab sucinya, ada kok perintah buat ga nyebut nama Tuhan dengan sembarangan.

Kalo di Alkitab, coba deh buka Keluaran 20:7, “Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”
Kalo di Al-quran di Al-Baqarah 2:224, “Janganlah kamu jadikan Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertaqwa dan menjalankan ….. di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Penyayang.”
(maap, yang di Al-Quran cuma tahu itu =p)

Hmmm…kalau dipikir-pikir napa ya Tuhan buat larangan ini? Udah tau mulut itu susaaaaaah……. banget ngontrolnya, masih aja dibuat perintah kayak gini. Saya juga sempat nanya kayak gitu kok.
Menurut saya, Tuhan membuat larangan ini bukan karena Tuhan gila hormat. Karena tanpa penghormatan dari kita pun Tuhan tetap jadi satu pribadi yang mampu membuktikan eksistensiNya (jiaaaaaahh…bahasanya…). Kalau ditanya tentang apa maksud Tuhan nyiptain perintah ini saya juga tidak tahu pasti, tapi yang saya yakin waktu kita menjalankan perintah Tuhan, yang manapun, itu menunjukkan bukti dari cinta kita (cieee..romantis euy!) ke Tuhan. Waktu kita ga sembarangan nyebutin nama Tuhan berarti kita sayang sama Tuhan. Tuhan ga butuh cinta dari kita, tapi Tuhan SUKA sama cinta yang kita kasih buat Dia. I think that’s the point. Jadi, sekali lagi, larangan ini bukan berarti menjadikan Tuhan sebagai something exclusive yang ga bisa dijangkau semua orang.

Well, Tuhan itu pribadi yang terbuka dan bisa dijangkau oleh siapa saja. Yap, itulah kemurahan Tuhan! Yaaaaa… intinya jangan menyalahgunakan kemurahan Tuhan. Tuhan itu murah hati, tapi bukan murahan.

0 komentar:

Posting Komentar